2013/02/21

Syukurilah Mimpi Anda


Kata banyak orang, mimpi itu bunganya tidur. Namun demikian, bila Anda mimpi indah, Anda perlu bersyukur. Orang yang terbiasa mensyukuri yang kecil maka ia akan mudah mendapatkan yang besar. Orang yang hobinya mengeluh, saat mimpi indah ia akan berkata “Yahhh, cuma mimpi…”
Kemarin malam saya bermimpi, saya bermain kartu bersama anak saya Nadhira (20) dan Asa (18). Mimpi tersebut seolah nyata. Mengapa? Karena, salah satu aktivitas saat kami berkumpul adalah bermain kartu. Saya merasa senang, sebab dalam permainan kartu di mimpi itu saya selalu menang. Padahal kenyataannya, saya lebih sering kalah. He…he…he…
Saat jadwal saya padat beberapa waktu yang lalu, tidur di pesawat adalah kenikmatan. Dalam tidur itu saya bermimpi, Nadhira menjadi pramugari yang melayani saya sepenuh hati. Ia menghidangkan berbagai makanan, minuman dan memberikan selimut untuk saya. Senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya.
Dalam mimpi itu juga, Asa ikut bersama saya. Ia duduk di sebelah saya menikmati layanan sang pramugari Nadhira. Saya bermimpi tertidur di pesawat itu. Asa kemudian seolah membangunkan saya, “Pak, bangun pak, bangun…” Kemudian saya terbangun, tapi yang duduk di sebelah saya bukan Asa melainkan Menteri Negara Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS yang memberikan senyum hangat kepada saya.
Memang itu hanya mimpi, tapi kenikmatannya masih terasa hingga kini. Bisa mengobati rindu yang semakin membuncah. Jerman seolah sangat dekat dalam mimpi itu. Wahai anakku, seraplah ilmu sebanyak-banyaknya di negeri asal pemain sepak bola Mesut Ozil itu. Ketahuilah, bila rindu memiliki skala 1-100, maka rindu bapak kepadamu adalah 1.000, jauh melebihi skala yang ada.
Semua hal baik yang terjadi, marilah kita syukuri, walau itu hanya ada dalam mimpi. Bahkan sampai sekarang, ada mimpi yang sangat saya rindukan, namun belum juga datang. Saya ingin bermimpi bertemu dengan nabi. Saya ingin melihat wajahnya, saya ingin memeluknya.
Saya ingin berkata kepada kekasih Allah itu, “Berilah aku syafaatmu, sebab tanpa syafaatmu aku merasa tak pantas memasuki surga bersamamu. Please, wahai nabi, please… Aku benar-benar ingin bersamamu.”
Rinduku semakin tak bertepi. I miss you, buah hatiku. I miss you, nabiku…
Salam SuksesMulia!

2013/01/28

Keep Smile to be Winner


Hidup bukanlah sekedar bicara aku bisa tanpa bukti nyata,namun bagaimana berani berbuat dengan mencoba. Jangan pikirkan tentang kegagalan,angga plah itu sebagai pelajaran.

Hidup ini bukan sekedar bisa tetap berdiri,namun bagaimana bisa segera bangun di saat kita terjatuh.

Kesalahan dan kegagalan adalah pengalaman hidup, maka belajarlah darinya.Janganl ah memaksakan diri untuk menjadi sempurna. Namun cobalah agar menjadi pribadi yang lebih baik sebagai teladan bagi sesama.


Sisipkan ruang hati untuk bersyukur atas setiap kesulitan.Karen a terkadang kesulitan mengantarkan kita kepada hasil yang lebih baik dari apa yang kita bayangkan.

Hidup memang tak selalu sesuai dengan keinginan kita,terkadang masalah hadir menyapa,namun yakinlah masalah akan membawa pengalaman,dan pengalaman mengantarkan kita kepada kebijaksanaan.

Janganlah mudah menyerah tatkala apa yang diinginkan belum bisa didapatkan.Beru saha dan berdoalah kepada ALLAH.Karena sesuatu yang berharga memang tak mudah untuk diraih sehingga membutuhkan perjuangan.

Kita memang tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, namun percayalah ALLAH memberikan apa yang kita butuhkan.

Tatkala kita kecewa karena harapan belum berbuah kenyataan, luangkan waktu untuk bersyukur, karena dalam hidup kita masih banyak hal yang berjalan sebagaimana mestinya dan banyak yang bisa kita nikmati sehingga membuat kita berbahagia..

Bahagia bukanlah milik dia yang hebat dalam segalanya,namun dia yang mampu menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan tetap bersyukur.

Oleh karena itu jangan mensyaratkan apapun hanya untuk berbahagia.Kare na sesungguhnya kebahagiaan adalah mensyukuri dan menikmati apapun yang telah dimiliki.

Sungguh tak terasa waktu terus berjalan,namun jadikanlah segalanya berarti.Maka belajarlah dari masa lalu,bersiaplah untuk masa depan dan berikan apapun yang terbaik untuk hari ini.

2013/01/06

Perlu di renungkan lagi

"Berikut di bawah ini adalah tausyiah Ust. Yusuf Mansur pada sebuah program stasiun televisi swasta, yang disiarkan LIVE pada bulan Ramadhan lalu. Saya coba tuang kembali apa yang Ust. Yusuf Mansur sampaikan lewat sebuah tulisan. Tidak ada yang saya kurangi atau saya lebihkan perkataan beliau dalam artikel ini. Semoga bermanfaat."-hati yeh, buat mahasiswa/i. Jangan sampe pengen sekolah tinggi, nikahnya telat, tapi udah maen-maen. Ancur hidup ente pada! Anak muda tuh ya, kalo udah berzinah, ancur hidup! Bener! Kalo ente mau tau kaya' apa rasanya diancurin Allah, berzinah aje! Iyeh biar tahu rasanya seperti apa? Makannya jangan macem-macem! Kalo jadi mahasiswa/i yang baek-baek. Kalo emang pacaran, pake sarung tinju. Yeh, hehehe! Jadi gak sempet pegangan gitu. :D

Kalo emang naek motor berdua ame pacar gitu, pake triplek! :D Jadi gak sempet, hehehehe..

Bener-bener! Ini jaga betuuul!

Sebab sekarang ini yah, anak-anak sekarang kelakuannya masya Allah! Abis, cotohnya TV sih?

Kayaknya pegangan tangan udah gak ape-ape, cipika cipiki gak ape-ape, padahal tuh bahanya na'udzubillah! Itu kalo seorang laki-laki dan perempuan (anak muda), dia pegangan tangan yang bukan muhrim, masya Allah! Ibunya tuh dikubur (jika sudah meninggal) dibawain batu dari neraka ama Malaikat Zabaniyah. Lha Malaikat Zabaniyah kan tempatnya di neraka. Tapi bisa naek tuh ke kuburan bawa kerikil. Kerikil yang udah dipanasin berjuta-juta tahun di neraka, beribu-ribu tahun di neraka, ya, itu dibawa, emaknya itu ditarik tangannya, dibikin begini nih (YM mencontohkan membuka telapak tangannya), terus batu nih ditaro ditelapak tangan ibunye, terus ditekep begini (YM mencontohkan menutup telapak tangannya). Siksaan yang paling rendah buat ibunya adalah hancur di ubun-ubun gara-gara nih batu ditaro ditangan!

Makannya bu (untuk orang tua), penting buat ngasih tau!

Ibu: "Eh, sini nak! Lu sayang gak ama emak?"
Anak: "Sayang mak!"
Ibu: "Kalo sayang, jangan ampeee lu dipegang ama org lain yaaa? Kecuali laki lu nanti!"

Bener itu!

Lha kalo kemudian si anak ini berzinah, waduuuh lebih kejem lagi tuh! Ibu-ibu yang udah di alam kubur, masya Allah itu! Malaikat Zabaniyah tuh naek bukan bawa batu lagi, tapi bawa tombak 16 mata. Itu tombak 16 mata dihujamkan ke orang tua, sebagai balasan bahwa ini orang tua tidak mendidik anak sampai berzinah. Ibu bisa kemudian mengutuk tuh anak! Jadi pada saat nanti tuh, dia (Ibu) ngutuk nih anak. "Nggak ridha saya! Anak saya mempersembahkan kelakuan buruk!"

Nah, kutukan emak di alam kubur itu yang bikin lu (anak) pada susah entar! Nyari kerja gak ketemu, begitu kerja gak cukup, begitu kemudian usaha (jadi) utang. Wah... sudahlah! Itu jawabannya cuman satu, tubu ilallah! Bertaubat kepada Allah.

Wueess... serem, serem! Makannya jangan maen-maen!

Kalo pacaran, gak ada judulnya pacaran! Gak ade! Pacaran islami, gak ade! Bener, gak ade!!

Subhanallah deh, mendingan kita sehat selamat, daripada urusannya ribet! Nah orang sekarang nih udah gak belajar urusan ribet. Yang dipelajari ame dia urusan enak. Tapi urusan ribet dia gak dipelajari.

Hehehe, pade tegang nih ane ngomong kuburan. :D

Ya mudah-mudahan ini jadi ingetan. Begitu mau dipegang ame pacarnya, "Maaf bang, nanti daripada emak ane susah ya kan, kalo abang mau, lamar aja aye bang!" Subhanallah! :)

2013/01/04

ARLOJI

Seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman karyawan yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan.

Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut. Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Kini cuman dia seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.

"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?" Tanya si tukang kayu.

"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi 'to-tak, tok-tak'. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada." Anak itu menjawab.

***

Sahabatku, tahukah engkau bahwa problema yang kita hadapi akan berkurang seperempat hanya dengan membiarkan diri duduk secara tenang?

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam "kegaduhan".